Thursday, 24 October 2019

kosmetik ilegal

Masyarakat khususnya wanita, guna berhati-hati terhadap kosmetik ilegal yang beredar di pasaran. Banyaknya kosmetik ilegal yang disita oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhir-akhir ini, dapat jadi pertanda bahwa kosmetik ilegal telah sempat beredar dan dipakai oleh masyarakat.

Berdasarkan keterangan dari dokter spesialis kulit dan kelamin dari ZAP, dr. Anestesia Tania, SpKK, kosmetik yang ilegal berarti belum diuji oleh BPOM, dan tidak dapat kita ketahui apakah kandungannya aman untuk kulit atau tidak.

Dalam sejumlah kasus, kandungan riskan dari kosmetik ilegal justeru membuat kulit iritasi, memunculkan jerawat, bahkan dapat menyebabkan kanker.


“Kosmetik ilegal itu riskan untuk kulit sebab pembeli tidak dapat tahu kandungan sebetulnya dari produk itu. Karena produk ini tidak tercatat BPOM, jadi anda tidak dapat tahu apa benar berisi bahan yang aman, dan apakah kadar dari bahan-bahan tersebut tidak riskan buat kulit. Bisa jadi terdapat kandungan bahan pada kosmetik untuk kulit, kadarnya melebihi batas aman . Akibatnya kulit pemakainya meningkat parah,” ujar dr. Anestesia Tania, SpKK dalam penjelasan persnya belum lama ini.

Berdasarkan informasi dari dr. Anestesia Tania, SpKK dari ZAP Beauty Clinic, terdapat beberapa bahan yang riskan buat kulit yang terdapat dalam kosmetik ilegal demi ongkos produksi yang murah. Bahan-bahan riskan ini dapat menimbulkan bermacam-macam akibat negatif pada kulit misalnya:

1.Merkuri, biasa terdapat pada krim dan bedak ilegal. Merkuri berisi logam riskan yang dapat menyebabkan alergi atau iritasi pada kulit dan flek hitam yang susah hilang.
2.Timbal, biasa terdapat dalam pada produk kosmetik ilegal guna mata dan bibir. Juga berisi logam riskan yang dapat menyebabkan kanker kulit.
3.Arsen, biasa terdapat pada bedak dan lipstik ilegal. Arsen pun berisi racun yang dapat menyebabkan kanker kulit.
4.Rhabdomin, zat pewarna yang biasa terdapat pada lipstik ilegal. Juga berpotensi mengakibatkan kanker pada kulit bibir.
5.Silicon, asam lemak (isopropopil isostearate) coconut oil & lanolin. Keempat bahan ini mempunyai sifat komedogenik, atau menyumbat pori-pori kulit. Kalau menggunakan kosmetik yang terlalu tidak sedikit berisi bahan ini, wajah bakal timbul jerawat sebab pori-pori yang tersumbat.

Di samping dari bahan yang terdapat dalam kosmetik, aman tidaknya produk kosmetik untuk kulit ditentukan dari pengujian yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, atau BPOM. Sehingga kosmetik yang aman dan telah terdaftar di BPOM, memang akan memerlukan waktu guna pengujian secara medis.

“Semua produk kosmetik yang dipersembahkan oleh ZAP, jangan sembarangan. Di samping harus telah terdaftar di BPOM, seluruh produk kosmetik ZAP selalu melewati uji medis yang tidak sebentar. Ini komitmen ZAP guna meyakinkan tidak terdapat produk kami yang lantas hari dapat merusak kulit wajah wanita”, ujar Fadly Sahab - CEO ZAP Beauty Clinic.

No comments:

Post a Comment